Penelitian terbaru menunjukkan kalau pria lebih mudah mengalami penurunan memori ringan dan kemampuan berpikir dibandingkan dengan wanita. Menurut salah satu peneliti Ronald Petersen, MD, phD, dari Mayo clinic di Rochester, Minn penyakit penurunan kognitif otak yang mengarah ke Alzheimer akan lebih mudah menyerang pria dibanding wanita.
Proses yang dilakukan kognitif ialah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Sedangkan Alzheiomer adalah penyakit degeneratif progresif otak yang menyebabkan gangguan berpikir dan mengingat serius. Namun, belum menjadi hasil terakhir hasil peneliti tersebut bahwa gender merupakan pengaruh dari penelitian tersebut selain kesimpulan bahwa kerusakan kognitif ringan terjadi 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki.
Berikut fakta-fakta yang ditemui para ilmuwan yang berkaitan dengan kecenderungan penurunan daya ingat seseorang:
Baru-baru ini ilmuwan menemukan fakta bahwa melakukan aktifitas sederhana seperti bernyanyi, bermain teka-teki dan bowling bisa menghambat penurunan fungsi otak (demensia). Jika aktivitas ini dilakukan secara rutin, akan membawa efek yang sama baiknya dengan mengkonsumsi obat pencegah pikun atau inhibitor cholinisterase.
Asap rokok mengandung senyawa radikal bebas yang akan merusak sel-sel otak. Dalam setiap isapan, asap rokok mengandung skitar 4.000 senyawa kimia. Diantaranya radikal bebas tertogenik (penyebab kerusakan sel). Akibatnya, sel otak dan pusat memori lebih cepat rusak.Daya ingat menurun dan selanjutnya menjadi cepat pikun. Selain itu, para perokok menderita kekurangan gizi seperti vitamin dan antioksidan. Akibat dari semua ini, tubuh akan lebih mudah menderita penyakit regeneratif, cepat tua dan otak cepat pikun.
Pada orang yang memiliki sindrom metabolic, dengan gejala seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi serta perut buncit alias obesitas sentral, ternyata berpengaruh pada kemampuan mengingat dengan perbandingan 13% lebih renda dibandingkana dengan orang yang sehat.
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekuranagn tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih. Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangya efektivitas otak serta dapat merusak otak.
0 comments:
Posting Komentar