Apa yang diharapkan dari seorang pasangan? Sikap penyayang, perhatian, pengertian, kesetiaannya? Semua orang pasti menginginkan pasangan yang selalu membuat hari-harinya bahagia, namun bagaimana jika Anda mendapatkan pasangan dengan emosi tinggi sehingga mudah marah? Jangan terburu-buru untuk mengakhiri hubungan cinta Anda sebelum mencoba tips mengatasi pasangan pemarah berikut ini.
Kenali sifat pasangan
Sebelum Anda membalas sifat pemarah pasangan dengan emosi tinggi juga, kenalilah bagaimana sifatnya. Bisa jadi, pasangan Anda memang mudah terpicu emosinya. Sikap saling memahami dapat membantu Anda menghadapi pasangan pemarah.
Kenali penyebab pasangan marah
Bisa jadi pasangan mudah marah karena Anda melakukan hal-hal yang tidak disukainya. Kenalilah mengapa pasangan mudah sekali marah dan jika penyebabnya muncul dari prilaku Anda, cobalah untuk menghindari sesuatu yang memicu kemarahannya. Bicarakan baik-baik mengenai hal yang membuatnya marah dan carilah solusinya.
Jangan mencampuri urusannya
Jangan mencampuri urusan pasangan Anda keculai ia memintanya. Setiap orang memiliki kepribadian berbeda, salah satunya ada yang marah ketika Anda mencampuri urusannya tanpa seizinnya.
Hindari ¨hobi¨ menasehati pasangan
Mungkin maksud Anda menasehati pasangan itu baik. Tetapi terkadang pasangan bisa salah menafsirkan niat baik Anda tersebut. Berikan nasihat seperlunya dan pilihlah kata-kata yang bijak sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Bersifat terbuka
Terbukalah pada kritikan keras yang diberikan pasangan untuk Anda. Menerimanya dengan maksut kritikannya baik untuk memperbaiki diri Anda. Jangan membalas sifat pemarahnya dengan kemarahan lagi.
Terus terang
Jika Anda tidak menyukai sifat pemarahnya, bicarakan terus terang. Pilihlah momen yang tepat dan bicarakan dengan baik-baik. Sebuah hubungan cinta yang baik bisa merubah kepribadian masing-masing menjadi lebih baik. Begitupun dengan sifat pemarahnya, dengan membicarakannya baik-baik semoga pasangan bisa mengontrol emosinya.
Mengatasi pasangan pemarah memang tidak mudah karena dibutuhkan kesabaran ekstra. Namun jika sifat pemarahnya membuat tidak nyaman bahkan menjurus pada kekerasan fisik, Anda sebaiknya memikirkan kembali apakah harus melanjutkan dan pantaskah mempertahankan hubungan percintaan ini.
0 comments:
Posting Komentar