5 Jul 2012

Armada Kopaja AC dengan Wifi Diluncurkan


VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, meresmikan peluncuran 30 armada Kopaja AC P19 jurusan Ragunan-Tanah Abang dan P20 jurusan Senen-Lebak Bulus di pintu barat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Juli 2012. Kopaja model baru ini juga berfungsi sebagai feeder bus Transjakarta.

"Saya harap ini juga menjadi cermin revitalisasi dan produknya bisa dinikmati oleh masyarakat. Mudah-mudahan Kopaja ini juga menjadi pemicu untuk memberikan pelayanan yang semakin baik," kata Fauzi Bowo.

Foke mengaku bangga dan gembira karena upaya peremajaan moda angkutan umum massal ini mendapat dukungan dari berbagai stakeholder, termasuk Kopaja.

"Saya berpendapat peluncuran Kopaja P19 dan P20 hari ini bukan hanya peluncuran rute Kopaja, tapi peralihan Kopaja masa lalu ke arah Kopaja masa depan," tuturnya.

Dengan tersedianya Kopaja AC ini, Foke pun berharap warga Jakarta sedikit demi sedikit akan meninggalkan kendaraan pribadinya. Apalagi Kopaja model baru ini dilengkapi dengan kebutuhan sarana masyarakat Jakarta.

"Saya berkeyakinan orang Jakarta mencari yang berkualitas, artinya aman, nyaman dan bagus. Apalagi yang baru punya tracking system ini baru P19 dan P20 bersama Transjakarta," ujarnya.

Berdasarkan evaluasi, kata Foke, Kopaja AC ini dapat menjamin keamanan penumpang. Tidak ada kriminalitas dan tarifnya juga masih terjangkau, yakni sebesar Rp5 ribu.

"Ini manajemen yang handal. Tidak mudah mengelola Kopaja ini yang anggotanya sebanyak 4.779. Kita mulai 30 armada yang kita remajakan, dan saya yakin setelah ini akan ada puluhan bahkan ratusan yang akan menyusul," katanya

Menurut Foke, usaha yang dilakukan seperti Kopaja harus mendapat dukungan besar dari lembaga keuangan pemerintah ketimbang pengusaha besar yang dianggap mampu mencari dukungan sendiri.

Direktur Umum PT Kopaja, Nanang Basuki, menjelaskan ada enam keunggulan Kopaja AC ini. Di antaranya dilengkapi AC, GPS, Wifi, kartu bayar elektronik, layanan SMS khusus kedatangan bus, dan tripod barrier (pintu masuk otomatis).

"Dengan GPS yang dilengkapi tracking system kita bisa memonitor cepat kendaraan apa ada di jalurnya atau tidak," terang Nanang.

Kopaja ini juga dilengkapi dengan sistem dual control. "Jadi kalau kendaraan melakukan pelanggaran, seperti kecepatannya melebihi normal, atau keluar jalur, mesinnya bisa dimatikan langsung dari pusat kontrol," ujarnya.

Nanang pun mengatakan sementara tarif bus Kopaja AC ini dipatok sebesar Rp5 ribu, namun ke depannya bisa naik menjadi Rp7 ribu. Namun, operasional pelayanan Kopaja ini baru bisa dinikmati masyarakat pekan depan.

0 comments:

Posting Komentar